Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juni 2012 -
Baca: Mazmur 17:1-15
"Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu" Mazmur 17:8
Siapa yang mau menjadi budak? Tak seorang pun manusia di dunia ini mau
menjadi budak bagi orang lain. Budak identik dengan penderitaan dan
penindasan. Namun inilah yang dialami oleh bangsa Israel, menjadi budak
di Mesir. Sebagai budak hidup mereka sangat menderita dan berada dalam
tekanan yang hebat. Mengapa ini terjadi? Ini adalah akibat
pemberontakan mereka sendiri kepada Tuhan. Apakah Tuhan tinggal diam?
Tidak! Tuhan berkata, "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah
Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh
pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab
itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang
Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang
baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya," (Keluaran 3:7-8)
Tuhan sangat mengasihi bangsa Israel, Dia tidak akan membiarkan
mereka hidup dalam penderitaan dan penindasan. Ia memiliki rancangan
luar biasa yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan untuk memberikan hari depan yang penuh harapan (baca Yeremia 29:11); Ia hendak membawa mereka menuju Tanah Perjanjian, suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya. "sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--:" (Zakharia 2:8b), karena itu "Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya." (Ulangan 32:10b).
Sebagai orang percaya kita sangat berharga di hadapan Tuhan,
seperti biji mataNya; berarti kita senantiasa dalam perlindungan dan
pemeliharaanNya. Pergumulan apa pun yang sedang kita alami pasti turut
dirasakanNya. Jadi jangan takut dan kuatir sebab Tuhan yang kita sembah
adalah Tuhan yang setia dan tidak pernah ingkar terhadap semua
janjiNya. Daud, yang walaupun adalah seorang raja besar, tetap
menyadari bahwa ia hanyalah manusia biasa, di mana diluar Tuhan ia tidak
bisa berbuat apa-apa dan tak berarti apa-apa. Karena itu Daud sangat
merindukan dirinya sebagai biji mata Tuhan.
Menjadi biji mata Tuhan berarti kita dijagaNya, dilindungiNya dan dipeliharaNya; karena itu jangan takut!
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar