Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juni 2012 -
Baca: Yakobus 5:7-11
"Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan." Yakobus 5:10
Kita masih ingat peristiwa yang terjadi di negeri ini beberapa waktu
yang lalu, dimana demonstrasi terjadi secara besar-besaran menuntut
dibatalkannya rencana kenaikan harga BBM. Kita tahu bila harga BBM naik
akan berdampak terhadap harga-harga kebutuhan pokok rakyat. Bisa
dibayangkan betapa nasib masyarakat kelas bawah: makin hidup dalam
kesukaran dan penderitaan. Jangankan menatap masa depan, menjalani
hidup hari demi hari saja sudah sangat terasa berat. Firman Tuhan ini
menasihatkan agar kita tetap sabar dan kuat dalam menghadapi masa-masa
sukar di akhir zaman ini. Dikatakan, "Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan!" (Yakobus 5:7a). Kata 'bersabar'
disebutkan berulang-ulang dengan harapan supaya setiap anak Tuhan
menyadari akan hal ini. Bersabar adalah kunci untuk menghadapi situasi
kehidupan sekarang ini.
Tuhan mengajar kita untuk belajar dari kehidupan seorang petani
yang begitu sabar menantikan masa panen, karena kehidupan petani sangat
bergantung pada hasil panennya. Karenanya mereka terus bersabar mulai
dari saat menanam benih, merawat tanaman itu tumbuh, hingga musim panen
tiba. Itu bukanlah waktu yang singkat, tapi melalui proses yang begitu
panjang. Dikatakan oleh yakobus para petani melewati 2 musim yaitu
musim gugur dan musim semi. Ketika musim gugur datang semua tanaman
mengalami terik, di mana dedaunan dan bunga-bunga rontok; pohon-pohon
menjadi gundul. Meski demikian para petani tidak menjadi kecewa apalagi
putus asa, mereka tetap sabar dan bertekun karena tahu bahwa pada
saatnya masa itu akan lewat dan berganti dengan musim semi. Di musim
semi inilah daun-daun mulai menghijau, tunas bermunculan, bunga-bunga
bermekaran, dan pohon-pohon pun mulai menghasilkan buah pertanda bahwa
masa panen telah tiba.
Jika kita sedang ada di 'musim gugur', seolah-olah tidak ada
harapan, menderita sakit-penyakit, kesulitan ekonomi, jangan
bersungut-sungut dan menggerutu.
Tetapi tetap sabar dan nantikan Tuhan karena pada saatnya 'musim semi' itu tiba dan semua indah pada waktuNya!
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar