Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juni 2012 -
Baca: Roma 4:18-25
"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap
juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa," Roma 4:18
Iman Abraham mulai timbul dan makin kuat karena ia telah mendengar
sendiri bagaimana Tuhan berjanji kepadanya bahwa keturunannya akan tak
terhitung seperti bintang-bintang di langit.
Di dalam Roma 10:17 dikatakan, "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."
Supaya iman kita kuat kita harus banyak mendengarkan firman Tuhan.
Banyak orang Kristen imannya lemah oleh karena lebih suka dan selalu
ingin mendengar apa kata orang. Kalau kita bergantung pada apa kata
orang, kita akan mudah terombang-ambing dan iman kita menjadi lemah.
Tetapi jika kita menyediakan banyak waktu untuk membaca firman Tuhan dan
mendengar janji Tuhan melalui firmanNya, kita akan beroleh kekuatan
meski kenyataan yang ada masih bertolak belakang dengan janji Tuhan.
Ketika kita percaya firman Tuhan lebih dari fakta yang ada, cepat atau
lambat janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita. Namun banyak dari
kita yang menutup telinga kepada firman Tuhan tetapi membuka telinga
lebar-lebar terhadap perkataan orang lain yang melemahkan dan yang
membuat kita makin kuatir.
Abraham mengalami mujizat Tuhan bukan hanya karena percaya, tapi ia
juga taat kepada Tuhan. Ketika Tuhan memerintahkannya untuk
mempersembahkan anaknya yang semata wayang, ia pun taat. Tidak hanya
itu, apa yang keluar dari mulut Abraham adalah perkataan iman. Hal ini
tersirat dengan jelas ketika ia berkata kepada kedua bujangnya yang
turut serta pergi ke gunung Moria, "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan
pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
(Kejadian 22:5). Orang yang percaya akan terbukti dari perkataan yang
keluar dari mulutnya. Ucapan kita ibarat benih, kalau kita mengucapkan
sesuatu, kita seperti sedang menabur benih, pada saat yang tepat kita
akan menuainya. Tertulis: "Hidup dan mati dikuasai lidah,"
(Amsal 18:21). Karena itu marilah kita belajar mengucapkan kata-kata
iman, kata-kata berkat dan semua hal yang positif seperti Abraham; pada
saat yang tepat, Tuhan pasti akan menggenapi janjiNya.
Percaya, percaya dan percaya adalah kunci mengalami berkat Tuhan!
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar