Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juni 2012 -
Baca: Mazmur 56:1-14
"Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?" Mazmur 56:9
Mengapa kita sering merasa takut dan kuatir? Karena kita suka sekali
menghitung-hitung masalah, kesukaran dan penderitaan yang kita alami.
Jika hal itu terus kita lakukan, kita akan semakin kecewa dan terpuruk.
Sesungguhnya kita tidak memiliki kuasa untuk menghitung-hitung masalah
dan penderitaan kita. Semakin kita menghitungnya, semakin kita menjadi
lemah. Ingat, ketika berdoa dan menyerahkan seluruh beban hidup kita
kepada Tuhan dengan linangan air mata, air mata kita telah Tuhan
daftarkan. Artinya, air mata kita telah ditampung di dalam kirbat Tuhan
dan Ia hendak menggantikannya dengan berkat dan sukacita yang
berkelimpahan. Karena itu berhentilah menghitung-hitung, milikilah iman
yang teguh bahwa Tuhan sangat peduli dengan apa yang kita alami.
Kita harus sadar bahwa kekuatiran, ketakutan dan kebimbangan adalah
bentuk serangan Iblis bagi orang percaya di akhir zaman. Iblis selalu
memiliki rancangan yang buruk bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali
bagi orang percaya. Iblis sangat suka melihat orang Kristen yang selalu
kuatir, takut dan bimbang. Memang itulah agenda Iblis: menyerang
manusia di segala aspek kehidupannya, baik lewat perekonomian, keluarga
atau rumah tangga, pelayanan dan sebagainya sehingga manusia akan
kehilangan damai sejahtera, sukacita, dan tidak percaya lagi alias mulai
ragu akan kuasa Tuhan. Akibatnya manusia mulai mencari pertolongan
instan kepada ilah-ilah lain.
Semakin kita memandang sekeliling kita, kita akan semakin
memikirkan masalah dan hal itu membuat kita menjadi lemah. Mari kita
arahkan pandangan kita pada kebesaran dan kedahsyatan kuasa Tuhan saja.
Tidak seharusnya kita kuatir dan bimbang sebab kita memiliki Tuhan yang
besar, yang jauh melebihi besarnya semua masalah yang kita alami di
dunia ini. Apakah dengan kuatir, masalah kita terselesaikan? Justru
sebaliknya, kekuatiran dan kebimbangan semakin menjauhkan kita dari
mujizat Tuhan, karena "...orang yang bimbang sama dengan gelombang
laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Buang semua kekuatiran, dan percayalah!
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar