Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juni 2012 -
Baca: 1 Korintus 13:1-13
"Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah
aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu." 1 Korintus 13:11
Jika kita dikatakan sebagai orang Kristen yang masih kanak-kanak kita
pasti tidak mau dan langsung protes. Kita akan berkata, "Saya sudah
menjadi Kristen bertahun-tahun, bahkan sudah ikut pelayanan, masak saya
masih dibilang Kristen kanak-kanak." Perlu ditegaskan lagi bahwa lama
telah menjadi Kristen atau bertahun-tahun tidak menjamin seseorang itu
dewasa rohani. Karena itu kita perlu berhati-hati dan jangan sampai
kita membangga-banggakan kekristenan kita.
Salah satu sifat kanak-kanak adalah tidak sabar. Bukankah masih
banyak orang Kristen yang memiliki sifat tidak sabar? Kita langsung
bersungut-sungut, mengeluh dan menggerutu ketika doa kita belum juga
dijawab oleh Tuhan. Kita tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan:
Hari ini minta, maunya hari ini pula dipenuhi. Kita berusaha menyuruh
Tuhan dan memaksaNya untuk menuruti segala kemauan dan keinginan kita
sesuai dengan cara yang kita tetapkan.
Tak beda jauh dengan bangsa Israel, meski sudah mengalami
pertolongan Tuhan yang luar biasa tetap saja mengeluh dan
bersungut-sungut padahal Tuhan telah membawa mereka keluar dari negeri
perbudakan (Mesir). Di padang gurun perbuatan ajaib Tuhan senantiasa
menyertai mereka. Namun mulut mereka tetap saja dipenuhi keluh kesah
dan persungutan. Mereka tidak sabar dengan cara Tuhan bekerja.
Akibatnya Tuhan mengijinkan mereka berputar-putar di padang gurun selama
40 tahun sebelum mencapai Tanah Perjanjian (Kanaan), walau
sesungguhnya "Sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir." (Ulangan 1:2).
Apakah kita suka bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan? Ini
adalah tanda bahwa kita masih tergolong orang Kristen kanak-kanak.
Sifat kekanak-kanakan tidak tergantung umur karena banyak orang dewasa
masih saja bersifat kekanak-kanakan.
Tujuan hidup kita bukan sebatas mengejar materi atau perkara-perkara
duniawi saja, karena itu buang sifat kanak-kanak dan belajarlah dewasa
supaya kita dapat mengerti kehendak Tuhan!
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar