Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juni 2012 -
Baca: Mazmur 92:1-16
"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;" Mazmur 92:13
Bukanlah asal jika pemazmur menggambarkan kehidupan yang benar akan
bertunas seperti pohon korma. Pohon korma atau pohon palem adalah salah
satu jenis pohon yang paling sering ditulis di dalam Alkitab, terutama
Perjanjian Lama. Pasti ada alasannya mengapa Tuhan sering menggunakan
lambang pohon korma ini di dalam firmanNya.
Pohon korma dapat hidup dan tumbuh secara ajaib di padang gurun.
Di padang yang kering dan berpasir itu biji korma yang ditanam tidak
akan langsung bertumbuh ke atas, namun membutuhkan waktu yang cukup
lama, bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Ternyata pada masa-masa itu
biji korma akan bertumbuh ke bawah, mencari dan menuju kepada sumber air
yang tersembunyi di bawahnya hingga biji itu semakin besar dan semakin
kuat berakar ke dalam. Bahkan sudah menjadi tradisi jika seorang petani
menanam biji korma akan dengan sengaja menekan biji itu sedemikian rupa
dengan menggunakan batu besar supaya biji itu makin terbenam ke dalam
dan makin bertumbuh ke bawah, sehingga aman dari badai gurun yang
sewaktu-waktu menerpa. Pada saatnya, tunas korma itu akan menggulingkan
batu yang menekannya itu, lalu bertumbuh ke atas dan tidak tergoyahkan
meski ada badai sekalipun, karena akarnya telah kuat mengakar ke dalam,
dan pada waktunya, tanaman korma itu akan menghasilkan buah dan terus
berbuah sampai pada masa tuanya.
Proses perjuangan pohon korma untuk bertumbuh dan menghasilkan buah
meski hidup di tengah padang gurun adalah simbol dari kehidupan orang
percaya yang dikehendaki Tuhan. Berakar kuat, terus bertumbuh dan
menghasilkan buah yang lebat meski harus diperhadapkan pada masalah dan
penderitaan. Masalah dan penderitaan adalah proses menuju kepada
pendewasaan iman. Alkitab menyatakan, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).
Namun banyak anak-anak Tuhan tidak tahan ketika ia harus berada di
'padang gurun'. Mereka terus mengeluh, bersungut-sungut, mengomel,
menyalahkan Tuhan. Akibatnya iman mereka tidak bisa bertumbuh.
(Bersambung)
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar