Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2012 -
Baca: 2 Samuel 8:15-18
"Zadok bin Ahitub dan Ahimelekh bin Abyatar menjadi imam;" 2 Samuel 8:17a
Dalam Perjanjian Lama yang memegang jabatan imam hanyalah mereka yang
merupakan keturunan dari suku Lewi. Ada pun tugas dari seorang imam
adalah membawa orang datang kepada Tuhan dengan cara mempersembahkan
korban dan juga mendoakan umat Allah. Salah satu imam yang dimiliki
oleh bangsa Israel adalah imam Zadok. Nama 'Zadok'
berarti saleh, berbudi dan budiman. Zadok adalah seorang imam yang
hidup di zaman raja Daud, ia adalah anak Ahitub, keturunan Eleazar.
Menjadi seorang imam bukanlah pekerjaan yang gampang. Mereka adalah
orang-orang pilihan yang harus memenuhi kriteria yang dikehendaki
Tuhan. Dalam 1 Samuel 2:35 dikatakan, "Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku
sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya
keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang
yang Kuurapi."
Seorang imam haruslah orang yang bisa dipercaya, setia dan memiliki
hidup yang berkenan kepada Tuhan, dan Zadok adalah contoh seorang imam
yang patut diteladani dalam hal kesetiaan dan pengabdiannya yang luar
biasa. Pada masa pemerintahan raja Daud terjadi pemberontakan yang
dilakukan oleh Absalom. Berbagai upaya dilakukan Absalom untuk mencari
dukungan, hingga "...Hati orang Israel telah condong kepada Absalom."
(2 Samuel 15:13). Tetapi hati Zadok tetap teguh dan tidak
terprovokasi. Ia tetap berpegang kepada kebenaran firman Allah, ia tahu
bahwa Allah sendiri yang memilih, menetapkan dan mengurapi Daud sebagai
raja; karena itu ia tetap setia mengikuti raja Daud. Begitu juga
ketika terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Adonia, Zadok tetap
setia kepada raja Daud dan tidak memihak kepada Adonia.
Karena kesetiaannya, Zadok beroleh peninggian dari Tuhan seperti tertulis: "dan bilik yang mukanya menghadap ke utara, adalah bagi imam-imam yang
bertugas di mezbah; mereka ini adalah bani Zadok dan hanya golongan
inilah dari bani Lewi yang boleh mendekat kepada TUHAN untuk
menyelenggarakan kebaktian." (Yehezkiel 40:46). Kaum Zadok
mendapatkan hak istimewa untuk melayani kebaktian. Jika kita dipercaya
untuk melayani Tuhan, mari kita lakukan dengan segenap hati dan penuh
kesetiaan.
"Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" Amsal 19:22a
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar