Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2012 -
Baca: 2 Timotius 2:1-13
"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus." 2 Timotius 2:3
Menjadi pengikut Kristus merupakan panggilan yang sangat mulia karena
kita tidak hanya diangkat sebagai anak-anak Allah, seperti tertulis: "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus."
(Galatia 3:26), tetapi kita juga dipersiapkan untuk menjadi
prajurit-prajuritNya. Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa setiap
orang percaya sedang diperhadapkan dengan peperangan rohani yaitu
berperang melawan "...pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
(Efesus 6:12). Oleh karena itu kita harus benar-benar menjadi seorang
prajurit yang tangguh supaya kita dapat melawan dan mematahkan segala
tipu muslihat Iblis. Ketahuilah bahwa Iblis selalu menjalankan taktik
liciknya dengan berbagai macam cara untuk menjatuhkan iman anak-anak
Tuhan. Jika kita tidak melawannya, kita akan terseret dan termakan oleh
bujuk rayu Iblis. Rasul Petrus menasihatkan, "Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama." (1 Petrus 5:9).
Memang untuk menjadi prajurit yang benar-benar tangguh di akhir zaman tidaklah mudah, ada harga yang harus kita bayar: 1. Fokus kepada Tuhan sepenuhnya. Dikatakan, "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan
soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada
komandannya." (2 Timotius 2:4). Seorang prajurit yang masih harus
terus disibukkan dengan urusan pribadi dan mengesampingkan
perkara-perkara rohani tidak akan berkenan kepada Tuhan. Banyak orang
Kristen yang tidak lagi mengutamakan Tuhan dalam hidupnya: jam-jam
doanya berkurang, tidak lagi tekun membaca dan merenungkan firman Tuhan
dan mulai malas beribadah dengan alasan capai atau sibuk bekerja.
Sangatlah berbahaya bila seorang prajurit telah kehilangan fokus saat
berperang meski itu hanya sesaat saja karena ia bisa kehilangan
nyawanya.
Tuhan adalah komandan kita, dan sebagai prajurit kita harus taat
kepadaNya. Apa pun yang diperintahkan komandan kita harus kerjakan
dengan sepenuh hati tanpa ada perbantahan! (Bersambung).
oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar